Pada Selasa, 7 Mei 2024 UPT Kampus 3 Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan pengembangan English Speaking Training berbasis kearifan lokal guna menunjang kemampuan bahasa inggris mahasiswa PGSD Kampus 3 UM di Blitar. Kegiatan ini merupakan salah satu program skema desentralisasi penelitian-FIP dalam ajang yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Malang.
Pengembangan English Speaking Training berbasis kearifan lokal guna menunjang kemampuan bahasa inggris mahasiswa PGSD Kampus 3 UM di Blitar dihadiri oleh ketua penyelenggara beserta anggota, pemateri, mahasiswa PGSD UM di Blitar sebanyak 100 orang, dan panitia penyelenggara.
Dalam sambutannya ketua penyelenggara, Dr. Surayanah, M.Pd. menyatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam rangka persiapan UKBing yang merupakan program UM untuk mahasiswa S1. Program UKBing sendiri menjadi syarat kelulusan mahasiswa S1, hampir serupa dengan TOEFL dan TOEIC.
Penyelenggaraan kegiatan ini berdasar pada pentingnya pemahaman tentang bahasa Inggris sebagai bahasa internasional oleh mahasiswa. Selain untuk menambah wawasan, bahasa Inggris mampu memperluas jaringan relasi dan membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. Terlebih lagi, mahasiswa S1 PGSD lulusannya diharapkan multitalenta termasuk dapat berbahasa Inggris dengan baik, untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
Pemateri untuk kegiatan ini adalah Ibu Ekka Zahra Puspita Dewi, S. Pd., M. Pd., beliau selaku dosen berasal dari PTS yang berada di Blitar. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 7 Mei 2024 yaitu pretest, sesi 1 tentang let’s speak English, sesi 2 tentang formal and informal expression in speaking, sesi 3 some tips to make you fluent in speaking english, praktek individu dan kelompok, FGD, dan post test.
Kegiatan pengembangan English Speaking Training berbasis kearifan lokal dilaksanakan di Gedung Aula Penataran Kampus 3 UM di Blitar. Tampak antusias mahasiswa mengikuti kegiatan yang dimulai dari pukul 07.00 WIB tersebut. Saat kegiatan, mahasiswa diminta praktek langsung untuk menceritakan yang ada di sekelilingnya. Tampak mahasiswa menceritanyakan ruangan, halaman, dan kebiasaan yang dilihatnya sebagai salah satu wujud kearifan lokal Kota Blitar. Wujud tugas praktek pertama yaitu video berdurasi 2 sampai 5 menit. Menjelang pukul 12.00 WIB mahasiswa diminta mengumpulkan tugasnya pada link drive yang tersedia. Hasil tersebut ditampilkan pada layar dan disaksikan oleh seluruh peserta yang hadir. Namun, tidak hanya itu, ada juga mahasiswa yang tampil langsung. Kegiatan tersebut sangat asyik dilakukan oleh peserta. Mereka dapat mengeksplor kemampuannya dalam berbicara dengan bahasa inggris.
Selanjutkan dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD). FDG dilakukan dengan tujuan untuk menyatukan persepsi mengenai isu, topik, atau minat tertentu dalam dunia kerja, dengan harapan dapat mencapai kesepakatan dan pemahaman baru terkait isu yang dibahas. Dalam wawancara dengan mahasiswa, FGD digunakan untuk menilai tingkat kreativitas dan kemampuan berpikir mahasiswa yang hadir pada acara pengembangan tersebut. FGD mampu menjadi wadah untuk menguji kemampuan peserta dalam menghadapi masalah, dengan harapan dapat memperoleh gambaran komprehensif mengenai potensi yang dimiliki oleh mahasiswa.
Setelah dilakukan PGD, mahasiswa memperoleh pengalaman baru. Mahasiswa diharapkan membuat video Pengembangan English Speaking Training berbasis kearifan lokal guna menunjang kemampuan bahasa inggris mahasiswa PGSD Kampus 3 UM di Blitar dalam waktu pengerjaan yaitu selama 1 minggu. Semoga pengembangan english speaking training bisa dilaksanakan secara berkesinambungan untuk menunjang kemampuan bahasa inggris mahasiswa PGSD Kampus 3 UM di Blitar.
Sumber : Surayanah
Editor : Mirayanti
0 Komentar